Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech <p><strong>The Limas Journal of Medical Laboratory Science and Technology (LJMLSTech)</strong> is a publication of the PATELKI Palembang Chapter (Branch Leadership of the Indonesian Association of Medical Laboratory Technologists in Palembang). The journal is accessible through an open-access platform (OJS) and focuses on the scientific advancements in the field of Medical Laboratory Technology (MLT), with the aim of expanding knowledge, research, and intellectual development in the realm of Health Laboratory Sciences. The scope of the journal encompasses Hematology, Clinical Chemistry, Immunoserology, Immunohematology, Cytohistotechnology, Microbiology, Parasitology, Clinical Toxicology, and Molecular Biology.</p> <p>LJMLSTech is dedicated to ATLM colleagues (Academic Instructors and Laboratory Professionals) as well as students, providing a platform for the publication of original research. All submissions undergo a review process, with the requirement that they have not been previously published or are not concurrently under consideration for publication elsewhere.</p> DPC PATELKI PALEMBANG en-US Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology Hubungan HUBUNGAN HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA OBESITAS https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/33 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Individu obesitas biasanya memiliki kadar trigliserida yang tinggi, karena trigliserida didapat dari asupan makanan yang tinggi lemak sehingga tertimbun di jaringan adiposa. Peningkatan trigliserida memicu jaringan adiposa mensintesis <em>high sensitivity</em> <em>C-Reactive Protein</em> melalui pelepasan sitokin pro-inflamasi seperti IL-6 dan TNF-a. <em>C-Reactive Protein</em> diyakini sebagai mediator aterosklerosis dan penyakit jantung coroner. <strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara <em>high sensitivity</em> <em>C-Reactive Protein</em> dengan trigliserida pada obesitas. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan desain <em>cross sectional</em>. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em>, dengan responden yang memenuhi kriteria inklusi yakni memiliki indeks massa tubuh/IMT &gt;25 kg/m2 dan berusia 20-60 tahun sebanyak 30 responden. Pemeriksaan hs-CRP menggunakan alat <em>body text I-chroma</em> dengan metode <em>fluoresens immunoassay</em>. Sedangkan pemeriksaan trigliserida menggunakan alat fotometer dengan metode enzimatik kolorimetrik (endpoint). <strong>Hasil: </strong>Sebanyak 80% responden berjenis kelamin perempuan, 40% berada pada rentang usia 46-55 tahun, pemeriksaan kadar hs-CRP didapatkan nilai rata-rata 2.05 mg/L, sedangkan nilai rata-rata trigliserida 216 mg/dL. Hasil analisa uji korelasi spearman didapatkan nilai p=0,766 (p&gt;0,05). <strong>Kesimpulan:</strong> Tidak terdapat hubungan antara <em>high sensitivity C-Reactive Protein</em> dengan kadar trigliserida pada obesitas karena trigliserida tidak memicu peradangan.</p> Hanif millah Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2024-04-15 2024-04-15 2 1 1 14 Perbandingan Hasil Hematokrit Menggunakan Spesimen Darah Kapiler dengan Variasi Waktu 5, 10 dan 15 Menit https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/38 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Hematokrit merupakan pengukuran volume eritrosit dalam 100 ml darah. Mikrohematokrit merupakan <em>gold standard</em> pemeriksaan hematokrit yang dapat menggunakan darah kapiler, prinsip metode mikrohematokrit mengandung antikoagulan yang disentrifugasi dalam rentang waktu dan kecepatan tertentu, sehingga didapatkan pemadatan sel darah dan plasma yang digunakan sebagai hasil hematokrit. Waktu sentrifugasi berpengaruh terhadap nilai hematokrit, waktu sentrifugasi harus diatur secara tepat, waktu yang tepat membuat pemadatan sel sempurna. <strong>Tujuan penelitian</strong> untuk mengetahui perbandingan variasi waktu centrifuge menggunakan darah kapiler. <strong>Metode</strong> yang digunakan eksperimen dengan <em>design static grup comparison.</em> <strong>Hasil penelitian: </strong>penelitian meggunakan 30 sampel darah kapiler orang sehat, pada uji statistik uji normalitas <em>shapiro wilk</em> waktu 5 menit <em>p-value </em>0,008 (<em>p-value </em>&lt;0,05), 10 menit <em>p-value </em>0,119 (<em>p-value </em>&gt;0,05) dan 15 menit <em>p-value </em>0,040 (<em>p-value </em>&lt;0,05). Berdasarkan uji <em>Wilcoxon test</em> 5 menit dengan 10 menit p-value 0,732 dan variasi 5 menit dengan 15 menit dengan p-value 0,136 (<em>p-value </em>&gt;0,05<em>)</em>. <strong>Kesimpulan:</strong> penelitian ini tidak ada perbedaan hasil hematokrit dengan darah kapiler pada variasi waktu sentrifugasi</p> riska aya sephyanti Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2024-04-15 2024-04-15 2 1 1 9 Hubungan Tinggi Badan dan Berat Badan dengan Kadar Gula Darah pada Anak Sekolah Dasar https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/43 <p><strong>Background:</strong> Children's health is an important aspect in their growth and development, especially at primary school age. One of the health indicators that need to be considered is blood sugar levels. <strong>Objective:</strong> This study aims to analyze the relationship between height, weight, and blood sugar levels in primary school children. <strong>Methods:</strong> The research design used was cross-sectional involving 32 samples of elementary school children selected by purposive sampling. Height measurements were taken using a stadiometer with an accuracy of 0.1 cm, while body weight was measured using a digital scale with an accuracy of 0.1 kg. Blood sugar levels were measured using the glass blood method with a glucometer. Data analysis was performed using Pearson correlation test to determine the relationship between the study variables. <strong>Results:</strong> The results showed that there was a significant relationship between height, weight, and blood glucose levels (p = 0.000 &lt; 0.05). <strong>Conclusion:</strong> This shows that anthropometric factors, such as height and weight, have an association with blood sugar levels in elementary school children. However, height and weight itself did not have a significant relationship with each other (p = 0.252 &gt; 0.05).</p> <p><strong><em>Keywords :</em></strong> Height, Weight, Blood Glucose levels</p> Imran Furdan, S.Tr.Kes Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2024-04-15 2024-04-15 2 1 1 8 PENGGUNAAN AIR PERASAN BUAH NANAS (Ananas comosus L.Merr) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI ASAM ASETAT 3% UNTUK HITUNG JUMLAH LEUKOSIT https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/25 <p>Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan metode manual menggunakan larutan turk. Asam asetat pada larutan turk berfungsi melisiskan eritrosit namun senyawa ini termasuk kedalam senyawa yang bersifat karsinogenik. Terdapat bahan alami yang dapat melisiskan sel darah selain leukosit yaitu buah nanas. Buah nanas mengandung asam lemah yaitu asam sitrat sebesar 78% sehingga dapat melisiskan sel darah selain leukosit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hitung jumlah leukosit pada air perasan buah nanas dengan larutan turk. Jenis penelitian ini eksperimental dengan teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini yaitu buah nanas yang akan digunakan untuk hitung jumlah leukosit pada 10 responden. Diperoleh rerata jumlah leukosit pada larutan kontrol sebesar 6.108 sel/mm³, konsentrasi 10% 3.189 sel/mm³, konsentrasi 20% 3.466 sel/mm³, konsentrasi 30% 4.410 sel/mm³ dan konsentrasi 100% 4.474 sel/mm³. Data dianalisis menggunakan uji Anova One Way dan diperoleh nilai p-value 0,001 &lt; 0,05 maka H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan sehingga dilanjutkan dengan uji Post hoc. Uji Post hoc menunjukkan hasil jumlah leukosit menggunakan buah nanas dengan konsentrasi 30% dan 100% tidak terdapat perbedaan yang signifikan dibanding kontrol (p-value&gt;0,05). Artinya hanya konsentrasi 30% dan 100% yang menunjukkan kesesuaian jumlah leukosit dengan kontrol sehingga konsentrasi tersebut dapat dijadikan alternatif asam asetat 3% dalam larutan turk.</p> <p>&nbsp;</p> <p>Kata Kunci : Buah Nanas, Hitung Jumlah Leukosit, Larutan Turk</p> Tariza Dwi Angelia Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2025-03-17 2025-03-17 2 1 1 10 hubungan Hubungan APTT(Activated Partial Thromboplastine Time) Dengan Kadar Antigen VWF(Von Willebrand Factor) Pada Penderita Gangguan Perdarahan https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/34 <p><strong>Latar Belakang :</strong> Gangguan perdarahan masih sering diremehkan oleh sebagian masyarakat yang dengan gejala epistaksis, mudah memar, perdarahan berlebihan saat pembedahan gigi/ rongga mulut, perdarahan gastrointestinal, perdarahan pasca operasi dan <em>menorrhagia. </em>Gangguan perdarahan dengan gejala tersebut bisa disebabkan oleh gangguan fungsi <em>Von Willebrand Factor </em>yang dikenal sebagai penyakit <em>Von Willebrand </em>pada faktor Koagulasi VIII<em>. </em><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan APTT <em>&nbsp;</em>dengan kadar antigen VWF pada penderita gangguan perdarahan. <strong>Metode :</strong> Desain penelitian ini adalah <em>observasional analitik </em>dengan pendekatan <em>cross sectional. P</em>arameter yang digunakan yaitu APTT (<em>Activated Partial Thromboplastine time)</em> metode <em>Optic</em> dan kadar antigen VWF (<em>Von Willebrand Factor</em>) metode <em>Enzyme-Linked Immunorsorbent Assay</em>. <strong>Hasil :</strong> Berdasarkan hasil uji <em>Spearmen Corelation</em> didapatkan nilai p = 0,243, berarti p &gt;0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan APTT dengan kadar antigen VWF. Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan nilai APTT dengan kadar antigen VWF dikarenakan nilai APTT dan kadar antigen VWF pada penderita gangguan perdarahan bisa rendah, normal, dan tinggi</p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Gangguan Perdarahan, APTT, Kadar Antigen VWF</p> Shafa Fitriani Salsabillah Shafitri Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2025-03-17 2025-03-17 2 1 1 10 EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI ANTIBAKTERI Vibrio cholerae https://jurnal.patelkipalembang.or.id/index.php/LJMLSTech/article/view/40 <p>Kulit manggis (<em>Garcinia mangostana</em>) dan Bawang putih (<em>Allium sativum</em>) merupakan tanaman yang memiliki manfaat salah satunya sebagai antibakteri. Kandungan senyawa kulit manggis dan bawang putih yang dapat digunakan sebagai antibakteri diantaranya xanthone, alfa mangostin, saponin, tannin, flavonoid, dan alkaloid, minyak atsiri, allicin, dan ajoene. Apabila kedua bahan dikombinasikan memungkinkan memiliki potensi saling meningkatkan efek antibakteri dari kedua bahan. Diare yang disebabkan infeksi bakteri dapat disembuhkan dengan penggunaan antibakteri. Salah satu penyebab diare adalah bakteri <em>Vibrio cholerae.</em>&nbsp; Penelitian ini dengan mengkombinasikan ekstrak kulit manggis dan bawang putih pada variasi konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh aktivitas bakteri <em>V. cholerae</em> terhadap kombinasi ekstrak kulit manggis (<em>Garcinia mangostana</em>) dan bawang putih (<em>Allium sativum</em>). Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan desain penelitian kausal asosiatif. Analisis uji yang digunakan yaitu <em>Kruskall Wallis </em>dilanjutkan dengan <em>Mann Whitne</em>y. Hasil penelitian didapatkan hasil sig <em>p-value=</em>0,000 atau sig <em>p-value&lt;</em>0,05 sehingga dapat dinyatakan terdapat berbedaan signifikan antar dua kelompok perlakuan atau lebih sehingga dapat dinyatakan terdapat pengaruh pemberian kombinasi ekstrak kulit manggis dan bawang putih terhadap pertumbuhan bakteri <em>Vibrio cholerae.</em></p> Annisa Narda Rafethea Copyright (c) 2025 Limas Journal of Medical Laboratorium Science and Technology 2024-04-15 2024-04-15 2 1 1 11